RANGKAIAN SEPULUH HARI LIBUR IDUL FITRI



Libur lebaran tahun ini dapat dikatakan cukup lama daripada libur lebaran sebelumnya, yaitu selama sepuluh hari. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga. Biasanya masing-masing keluarga di setiap daerah memiliki kebiasaan yang sama, hampir sama, atau mungkin ada yang berbeda dalam mengisi libur lebaran. Kali ini saya akan berbagi beberapa kegiatan yang saya lakukan bersama keluarga dalam mengisi libur lebaran, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.    Tanggal 23-24 Juni 2017
Seperti yang kita ketahui bahwa cuti bersama ditetapkan mulai tanggal 23 Juni 2017 atau H-2 lebaran. Khusus di daerah saya, Desa Pasir Batang Kecamatan Surade, Sukabumi – Jawa Barat, biasanya H-2 lebaran seperti ini para ibu tengah disibukan dengan kegiatan memasak (masak besar) di dapur. Makanan yang telah dimasak tersebut sebagian dihidangkan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa dan sebagian lagi dikemas dalam wadah berupa rantang untuk dibagikan kepada nenek dan kakek serta saudara-saudara. Jadi, kegiatan ini seperti saling menukar makanan dalam sebuah keluarga besar, kami menyebutnya dengan istilah “kokosok”.  Selain para ibu, anak-anak, remaja, dan bahkan beberapa orang dewasa pun memiliki cara tersendiri dalam menyambut lebaran. Adapun yang mereka lakukan adalah membuat basoka dari bambu, membuat “bebeledugan” dari karbit yang menggunakan media bambu sehingga menghasilkan suara yang cukup keras seperti membuat meriam tiruan.  Pada malam takbir, kedua benda tersebut mulai dimanfaatkan fungsinya dan ditambah dengan suara dar der dor petasan serta kembang api yang dinyalakan oleh anak – anak (tapi tenang, semua kegiatan ini aman karena berada dalam pengawasan orang dewasa). Menjelang malam sekitar pukul 22.00 WIB, kemeriahan bertambah dengan adanya pawai yang dilakukan oleh para pemuda dan beberapa warga sekitar. Sementara untuk para bapak-bapak biasanya banyak yang menghabiskan malamnya di masjid untuk takbiran.

2.    Tanggal 25 Juni 2017
Hari ini merupakan Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Pada Idul Fitri tahun ini saya tidak dapat mengikuti shalat Ied dikarenakan ada tamu yang tak diundang. Sehingga saya hanya bisa menunggu diluar masjid untuk nantinya dapat bersalaman dengan orang-orang. Waktu menunjukkan pukul 07.30 saat para jamah telah selesai melaksanakan shalat Ied. Sementara kami yang berada diluar masjid telah bersiap pada posisi masing-masing menunggu untuk bersalaman dengan mereka. Suasana haru pun mulai terasa, beberapa diantara kami bahkan ada yang menangis sesegukan mengingat dosa saat bersalaman.

 


Setelah bersalaman dengan warga sekitar di masjid, selanjutnya kami menuju rumah masing-masing. Di rumah ini kebiasaan kami adalah sungkem kepada orang tua dan semua saudara di keluarga besar. Bagi saya ini adalah sesi tangis-tangisan karena semua orang menangis dan sulit rasanya untuk tidak menangis (tangisan yang menular, kebawa baper hehhe).


Sesi selanjutnya yaitu makan bersama warga sekitar di salah satu rumah warga yang telah ditentukan, disini kami menyebutnya “mayoran”. Sebelum makan kami berdo’a bersama sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.


Acara selanjutnya yaitu nyekar atau berziarah ke makam keluarga yang telah berpulang lebih dulu. 


Acara terakhir yaitu berkunjung kerumah umi/nenek dari keluarga ibu (sesi tangis-tangisan kembali berulang). Selanjutnya saling berbincang dan bercengkrama dengan para saudara. Setelah berbincang lama akhirnya kami berpamitan dan kembali pulang ke rumah.

3.    Tanggal 26 Juni 2017
Pada hari ini kami akan kedatangan tamu dari kota Tangerang yang tidak lain adalah keluarga dari teman dekatnya adik saya (red: pacar beserta keluarganya), sebanyak lima orang. Sebelumnya kami telah mempersiapkan banyak hal termasuk membuat beberapa kudapan untuk menyambut kedatangan tamu tersebut. Setelah semuanya dirasa cukup, kami menunggu kedatangan mereka. Waktu terus berjalan namun rasanya begitu lama. Padahal berdasarkan informasi terakhir bahwa posisi mereka sudah dekat, sekitar tiga puluh menit harusnya telah sampai. Setelah dikonfirmasi ternyata mereka salah mengambil jalan dan tersasar. Akhirnya lebih dari dua jam mereka baru sampai.

Kami menyambut mereka dengan penuh suka cita, mempersilahkan masuk, berbincang-bincang kemudian makan bersama. Selama kebersamaan dengan mereka, dapat diketahui bahwa mereka adalah keluarga yang hangat, sederhana dan agamis. Menjelang sore adik saya mengantar para tamu ke hotel di Pantai Ujung Genteng, Karena memang tujuan mereka kesini adalah untuk berlibur.

4.    Tanggal 27 Juni 2017

Hari ini saya dan keluarga berencana mengunjungi tamu yang menginap di hotel di Pantai Ujung Genteng. Saat itu saya berangkat lebih dulu karena urusan saya di rumah telah selesai, saya berangkat bersama mamang. selanjutnya keluarga saya akan menyusul pada siang hari. Sementara adik saya sudah berada disana ikut menginap di hotel.

Sepanjang perjalanan menuju Pantai Ujung Genteng didapat pemandangan yang berbeda dari biasanya, yaitu macet. Sepertinya saat itu macet Jakarta pindah ke daerah Surade yang merupakan salah satu akses menuju Pantai Ujung Genteng. Jika diperhatikan memang banyak sekali mobil dari luar kota khususnya Jakarta dan Bandung yang ikut terjebak dikemacetan menuju ke Pantai Ujung Genteng. Akhirnya perjalanan yang biasa ditempuh hanya 45 menit atau 1 jam menjadi 2.5 jam.

Sesampainya ditempat tujuan susah sinyal, karena belum mengetahui kamar hotelnya akhirnya menyusul ke tempat wisata berdasarkan informasi terakhir saat bisa di hubungi via telepon. Dan, eng ing eeengg… saat mulai ada sinyal ternyata mereka sudah di hotel, dan kembali lagi lah kita menuju kamar hotel di lantai dua. Disini kami berbincang-bincang tentang banyak hal. Kemudian, menjelang sore orang tua saya datang. Pada sore hari menjelang magrib kami menuju pantai di sekitar hotel untuk menikmati sunset. Setelah shalat magrib kemudian kami bersiap-siap untuk pulang.



5.    Tanggal 28 Juni 2017
Selang beberapa hari setelah lebaran, di daerah saya ada kebiasaan yang sering dilakukan yaitu halal bilhalal. Acara ini berupa beberapa perlombaan seperti saat memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, bertujuan untuk memeriahkan susasana idul fitri dan lebih mempererat tali silaturahmi diantara sesama warga sekitar. Selain itu pada hari ini pun keluarga saya kedatangan tamu dari Tangerang kemarin untuk berpamitan kembali ke Tangerang. Sebelum berangkat kami berfoto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan.



6.    Tanggal 29 Juni 2017

Pada hari ini saya dan keluarga tidak ada agenda keluar, jadi stay di rumah aja. Adapun aktifitas yang dilakukan adalah beres-beres dan bersih-bersih rumah.


7.    Tanggal 30 Juni 2017
Agenda saya hari ini adalah menghadiri pernikahan teman sekantor. Selanjutnya saya beserta mamang (paman) dan anak laki-lakinya yang juga sepupu saya pergi mengunjungi tempat wisata Pantai Muara Tegal Buleud. Pantai ini terletak di pantai selatan pulau jawa, kabupaten Sukabumi Selatan, kecamatan Tegal Buleud. Pantai ini dapat dikatakan cukup unik dengan pantai lain yang pernah saya kunjungi, karena di pantai ini ada fenomena "bugel," yaitu fenomena alam yang sering terjadi setiap musim kemarau dimana aliran air sungai menjadi terbendung. Di pantai ini deburan ombaknya cukup besar sehingga tidak diijinkan untuk berenang karena berbahaya. Sehingga kita hanya dapat menikmati keindahan pantai dan fenomena bugelnya saja. disini saya mengabadikan beberapa spot yang menarik sementara mamang dan sepupu saya sibuk memancing di bagian aliran sungai yang akan bermuara ke laut. Sekitar ashar kami pun bersiap-siap untuk pulang.



8.  Tanggal 1 Juli 2017
Hari ini ada kegiatan "samen" atau acara perpisahan di sekolah dasar tempat adik saya belajar. Terdapat serangkaian acara yang diisi oleh anak-anak dalam memeriahkan kelulusan atau perpisahan kelas VI. Beberapa acara yang diselenggarakan seperti sungkeman yang dilakukan perwakilan siswa dan siswi yang didandani seperti sepasang pengantin. Selanjutnya acara pentas seni dan drum band. Acara berlangsung dengan meriah. Selain kemeriahan acara yang dapat dinikmati, saat samen pun menjadi semakin meriah dengan banyaknya para pedagang yang membuka stand penjualan disekitar sekolah. Hal ini menjadi moment paling menyenangkan bagi setiap anak karena mereka mendapat uang jajan lebih untuk membeli mainan atau benda yang diinginkannya. Acara samen ini berlangsung dari pagi hingga malam hari. Kegiatan pagi hingga sore diisi dengan acara hiburan sedangkan malam hari diisi dengan tolabul ilmu yaitu mengundang seorang ustad untuk mengisi ceramah.

9.    Tanggal 2 Juli 2017
Hari ini merupakan hari libur idul fitri terakhir bagi anak sekolah. Adapun agenda hari ini adalah acara outing bersama anak-anak kelompok belajar Agama, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris  yang sedang ayah saya dan saya bina. Usia Anak-anak yang mengikuti kelompok belajar berkisar antara usia 5-15 tahun. Kegiatan outing ini dilakukan di Pantai Ujung Genteng yang dihadiri oleh sekitar 80 anak beserta keluarganya. Kami berangkat konvoi dengan menggunakan 6 buah mobil dan puluhan sepeda motor. Sesampainya di lokasi kami segera mempersiapkan diri untuk melakukan serangkaian kegiatan. Acara dimulai dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, selanjutnya acara inti yaitu fun games. Anak-anak diberikan tes menghafal kosakata bahasa arab dan bahasa inggris dalam  bentuk permainan. Adapun permainan yang dilakukan adalah holahop, snow ball, bola dan keranjang, dan permainan lain yang melatih konsentrasi dan gerak motorik. Menjelang zuhur kegiatan fun games telah selesai. Selanjutnya adalah acara makan bersama. Setelah itu penutupan. Acara telah usai lalu kami kembali pulang ke rumah masing-masing.
               






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peresmian Gedung Sentra Opak Ketan Jampang Sebagai Pusat Oleh-Oleh Khas Pajampangan

FOSIL MEGALODON, HARTA KARUN DI TANAH PAJAMPANGAN

DESA WISATA HANJELI